Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 Desember 2014

HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL, Realita Masyarakat Kuta



Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Kawasan Kuta
Dahulu masyarakat kuta terutama kuta selatan yang mayoritasnya sebagai nelayan kini sudah mengalami perbuahan, sekarang masyarakat kuta banyak sebagai pengusaha hasil dari mengontrakan tanah, jual tanah atau hasil dari pemanfaatan kawasan wisata pantai. Kalau di telusuri harga tanah di kawasan kuta selatan sangat berbeda dengan harga tanah yang ada di daerah lain. Beda halnya dengan yang dulu, sedikit orang yang ingin beli tanah di kawasan kuta. sekarang setelah adanya renovasi di sekitar kawasan tersebut mulai banyak orang yang mau beli tanah di kuta, masyarakat kuta sangat di untungkan dari naiknya harga tanah di kawasan tersebut karena meningkatkan taraf hidup orang kuta sebab orang kuta banyak yang mengontrakan tanah atau menjual tanahnya ke investor  dari sana lah orang kuta dapat penghasilan. Lalu mereka membuat usaha untuk lebih meningkatkan keuangannya. Dengan adanya kawasan wisata seperti pantai kuta yang terkenal di manca negara sangatlah di untungkan bukan hanya masyarakat kuta saja diluar dari kawasan kuta pun sangat di untungkan bahkan di luar bali pun diuntungkan kalu tinggal di kuta. Saya sering liat di pinggiran pantai kuta banyak ada pedagan-pedagang kecil yang dari luar bali berdagang di disana. sekarang terasa kotor karena banyaknya pedagang yang berjualan di pinggiran pantai yang sangat merusak pemandangan. Dulu sebelum ada orang di luar bali yang berjualan di sana, suasana pantai kuta terlihat indah. Yang saya herankan tidak ada penertiban dari Pemkab Badung terhadap pedagang yang berjualan di sana, yang secara pribadi saya lihat sangat merusak pemandangan pantai kuta.
Serta saya melihat adanya Perubahan sikap orang kuta dari tahun ke tahun, banyak yang meniru gaya hidup orang asing yang berlibur ke bali, dari gaya pakaiannya terutama anak perempuan sekarang lebih terbuka beda dengan kehidupan kuta yang tahun-tahun sebelumnya yang lebih tertutup atau lebih sopan gaya berpakaiannya. banyak orang luar kuta mengatakan, orang kuta kehidupannya bermewah-mewahan, menurut saya tidak semua masyarakat kuta seperti itu. Saya punya teman yang tinggal di kuta selatan kegiatan sehari-harinya sebagai pemain selancar hidupnya sederhana. Masyarakat kuta punya tiga bahasa sehari-hari yaitu bahasa bali, bahasa indonesia dan bahasa inggris karena adanya pengaruh dari orang asing banyak masyarakat kuta yang bisa bahasa inggris. Bandingakan dengan yang dulu orang kuta sedikit yang bisa bahasa inggris masuk sekolahpun hanya sampai SD sekarang masyarakat kuta sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. Dan saya juga melihat Sekarang kawasan kuta banyak ada hotel dan restaurant, menurut saya ada salah satu hotel yang melebihi tinggi dari pohon kelapa dimana ada sebagian pendapat orang sana tidak boleh membangun banguanan melebihi tingginya pohon kelapa contohnya hotel yang melebihi tingginya pohon kelapa dan ada juga yang membanggun hotel di samping pura yang jaraknya sangat dekat dengan pura, dimana sangat di larang oleh desa adat disana untuk membangung hotel. Tapi masih saja berdiri tegak bangunan tersebut. Ini dampak-dampak dari pengaruh orang luar yang berbisnis di kuta dengan tidak memperhatikan peraturan-peraturan adat (awig-awig) yang berlaku disana. Teman saya yang tinggal di kuta, tidak semua masyarakat kuta terutama kuta selatan karena disana perubahan perekonomiannya sangat meningkat, saya lihat tidak semua masyarakat sana hidupnya germelap atau suka dunia malam seperti main ke discotik atau main ke cafe. Malahan dari luar bali yang banyak seperti itu yang akan bisa membawa perubahan orang-orang sana ke hal-hal yang negatif. Itu menurut pengamatan saya dan pendapat teman-teman saya yang tinggal di kuta seletan. Dulu sebelum teman saya menjual tanah, teman saya itu hanya bisa beli montor sekarang sudah bisa beli mobil. Tapi tidak semua hidup masyarakat kuta bermewah-mewahan, sama seperti daerah lain ingat dengan Sang Pencipta Ida Shang Hyang Widhi. Masyarakat Kuta Mensyukuri apa yang di berikan Tuhan dan tidak lupa untuk Sembahyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar