Perubahan
Sosial Yang Terjadi Di Kawasan Kuta
Dahulu
masyarakat kuta terutama kuta selatan yang mayoritasnya sebagai nelayan kini
sudah mengalami perbuahan, sekarang masyarakat kuta banyak sebagai pengusaha
hasil dari mengontrakan tanah, jual tanah atau hasil dari pemanfaatan kawasan
wisata pantai. Kalau di telusuri harga tanah di kawasan kuta selatan sangat
berbeda dengan harga tanah yang ada di daerah lain. Beda halnya dengan yang
dulu, sedikit orang yang ingin beli tanah di kawasan kuta. sekarang setelah
adanya renovasi di sekitar kawasan tersebut mulai banyak orang yang mau beli
tanah di kuta, masyarakat kuta sangat di untungkan dari naiknya harga tanah di
kawasan tersebut karena meningkatkan taraf hidup orang kuta sebab orang kuta
banyak yang mengontrakan tanah atau menjual tanahnya ke investor dari sana lah orang kuta dapat penghasilan. Lalu
mereka membuat usaha untuk lebih meningkatkan keuangannya. Dengan adanya
kawasan wisata seperti pantai kuta yang terkenal di manca negara sangatlah di
untungkan bukan hanya masyarakat kuta saja diluar dari kawasan kuta pun sangat
di untungkan bahkan di luar bali pun diuntungkan kalu tinggal di kuta. Saya
sering liat di pinggiran pantai kuta banyak ada pedagan-pedagang kecil yang
dari luar bali berdagang di disana. sekarang terasa kotor karena banyaknya
pedagang yang berjualan di pinggiran pantai yang sangat merusak pemandangan.
Dulu sebelum ada orang di luar bali yang berjualan di sana, suasana pantai kuta
terlihat indah. Yang saya herankan tidak ada penertiban dari Pemkab Badung
terhadap pedagang yang berjualan di sana, yang secara pribadi saya lihat sangat
merusak pemandangan pantai kuta.
Serta
saya melihat adanya Perubahan sikap orang kuta dari tahun ke tahun, banyak yang
meniru gaya hidup orang asing yang berlibur ke bali, dari gaya pakaiannya
terutama anak perempuan sekarang lebih terbuka beda dengan kehidupan kuta yang tahun-tahun
sebelumnya yang lebih tertutup atau lebih sopan gaya berpakaiannya. banyak
orang luar kuta mengatakan, orang kuta kehidupannya bermewah-mewahan, menurut
saya tidak semua masyarakat kuta seperti itu. Saya punya teman yang tinggal di
kuta selatan kegiatan sehari-harinya sebagai pemain selancar hidupnya sederhana.
Masyarakat kuta punya tiga bahasa sehari-hari yaitu bahasa bali, bahasa
indonesia dan bahasa inggris karena adanya pengaruh dari orang asing banyak
masyarakat kuta yang bisa bahasa inggris. Bandingakan dengan yang dulu orang
kuta sedikit yang bisa bahasa inggris masuk sekolahpun hanya sampai SD sekarang
masyarakat kuta sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan
tinggi. Dan saya juga melihat Sekarang kawasan kuta banyak ada hotel dan
restaurant, menurut saya ada salah satu hotel yang melebihi tinggi dari pohon
kelapa dimana ada sebagian pendapat orang sana tidak boleh membangun banguanan
melebihi tingginya pohon kelapa contohnya hotel yang melebihi tingginya pohon
kelapa dan ada juga yang membanggun hotel di samping pura yang jaraknya sangat
dekat dengan pura, dimana sangat di larang oleh desa adat disana untuk
membangung hotel. Tapi masih saja berdiri tegak bangunan tersebut. Ini
dampak-dampak dari pengaruh orang luar yang berbisnis di kuta dengan tidak
memperhatikan peraturan-peraturan adat (awig-awig) yang berlaku disana. Teman
saya yang tinggal di kuta, tidak semua masyarakat kuta terutama kuta selatan
karena disana perubahan perekonomiannya sangat meningkat, saya lihat tidak
semua masyarakat sana hidupnya germelap atau suka dunia malam seperti main ke
discotik atau main ke cafe. Malahan dari luar bali yang banyak seperti itu yang
akan bisa membawa perubahan orang-orang sana ke hal-hal yang negatif. Itu
menurut pengamatan saya dan pendapat teman-teman saya yang tinggal di kuta
seletan. Dulu sebelum teman saya menjual tanah, teman saya itu hanya bisa beli
montor sekarang sudah bisa beli mobil. Tapi tidak semua hidup masyarakat kuta
bermewah-mewahan, sama seperti daerah lain ingat dengan Sang Pencipta Ida Shang
Hyang Widhi. Masyarakat Kuta Mensyukuri apa yang di berikan Tuhan dan tidak
lupa untuk Sembahyang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar